Jumat, 13 November 2009

Oversleeping

Kalau menurut aku kondisi ini sih dinamakan oversleeping yakni jumlah dosis tidur yang melampai batas kewajaran alias jam tidurnya di atas rata-rata. Katanya sih ini berkaitan juga dengan gangguan mental ataupun penyakit seperti diabetes atau jantung (hmm tapi kan sepupu aku gag mengidap penyakit itu) . Jadi kayaknya dia pemalas deh (soalnya memang gag ada kerjanya).

Dan ternyata eh ternyata Oversleeping juga dapat menyebabkan kematian. Ini kutipan artikelnya
Banyak riset mengungkapkan bahwa mereka yang tidur sembilan jam atau lebih di malam hari secara signifikan memiliki rata-rata kematian lebih tinggi ketimbang mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam. Tidak ada alasan spesifik dari hubungan ini, namun peneliti menemukan bahwa depresi dan rendahnya status sosialekonomi berkaitan dengan tidur yang lebih lama. Mereka berspekulasi faktor-faktor ini berkaitan dengan peningkatan angka mortalitas pada orang yang tidur terlalu lama.



Kalau menurut aku sendiri sih dampak lain selain medis dari oversleeping yaitu
  1. Jauh rezeki. Ternyata sepupu aku itu bangunnya bisa nyampe jam 10 pagi padahal tidurnya dari jam 10 malam (ini aku ketahui saat aku libur dan gag kemana mana). terang aja jauh rezeki. Bangun jam segitu, rezekinya mah udah di patok ayam.. he he he
  2. Bawaanya malas, mau ini malas, mau itu malas.. Yah keliatan aja kalo dia udah bangun yang dilakuin langsung buat air panas dan langsung duduk di depan TV sambil ongkang ongkang kaki.. Nah setelah itu makan trus baring baring lagi... (masa muda yang sia sia kan)
  3. Gak ada sehat sehatnya.. terang aja bangunnya aja siang. olahraga gag pernah bergerak keluar rumah pun malas.

Jumat, 30 Oktober 2009

Pagi-pagi P D sibuk nyari lagu disco 80's. Aku jadi ingat kenangan masa dulu, zaman2 SD, SMP, taon 80-an :
he 80's Generations Profil Anak Taon 80-an :
* Masih ngerasain acara Catatan Si Boy.*
* Mencari kemeja putih celana putih dan peci untuk upacar 17 Agustusan
* Punya gambaran produksi GK (Gunung Kelud), yang dibelakangnya teks lagu Unyil.
* Ikut panik ketika Turbo diisukan meninggal karena Head Spin.
* Wajib nonton Janur Kuning.
* Wajib nungguin parade api PON tak lupa bawa bendera kertas.
* Pernah punya salah satu sepatu, OSAGA, POWER (Bata), Dok Martin (punya kakak)
* Banyak mobil yang bannya di ceperin trus ada stiker tulisannya "Turbo" atau Mugen Power".
* Pernah dapet pembagian Susu Ovaltine atau Milo disekolah, gratis loh.....
* Channel TV cuman TVRI doang.
* Kalo hari minggu nonton "Little House On The Prairie" (Little Missi).
* Anak-anak cewek pada demen sama produknya Sanrio, Hello Kitty, My Melody, Little Twin Star, etc.
* Tali-tali sepatu yang nggak kalah ajaib warna dan motifnya.
* Pake celana cut bray, celana bagy, celana yg dilipet sampe pas dibawah dengkul
* Pernah punya sepeda BMX yang ditinggiin setiang listrik. Minimal pernah temenan sama yang punya.
* Masih hapal nama tokoh2 di film si Unyil.
* Di kepalanya masih terngiang-ngiang lagu 'Suzanna'-nya The Art Company.
* Pernah nongkrongin video rental untuk dapetin episode terbaru serial Voltus atau Goshogun, Megaloman, Warkop DKI semua episode.
* Pernah ikut-ikutan BreakDance dan maen Sepatu Roda...
* Nonton The Legend of Condor Heroes di videotape yg berformat BETA... Na Cha
* Nngedengerin lagu 'Madu dan Racun'-nya Ari Wibowo ama Kugadaikan Cintaku' nya Gombloh...
* Ortu demen ama drama Losmen, Rumah Masa Depan.
* Suka ama klip musik video Top Pop 10, 15, dst.
* Ngadu biji asem, sampe dibakar biar kuat asemnya (Pedekan)
* Saling ngisi Diary teman.
* Suka pake tatto bonus permen.
* Baju sekolah SMP lengen pendek tapi digulung2 lagi kayak preman, padahal nggak ada ototnya.
* Isu hantu Kantong Asoy
* Ngumpulin poster.
* Pada bangga banget pake jam digital, biar ALBA juga.
* Keranjingan lagu GUCCI dan WE WANT SOME PUSSY padahal cuma ngrekam dari radio.

* Sempet kagum sama Imaniar.
* Acara di TVRI, yang ditunggu-tunggu adalah operet Papiko-nya Titik Puspa.
* Dulu belum ada mall, jadi jalan-jalannya di Pasar.
* Beli seragam sekolah di Radenmat.
* Gaya Ebony, Musro, Stardust, Fire.......

Selasa, 27 Oktober 2009

SALUT

Salut...hanya itu kata yang harus saya ucapkan. Canon IX5000 ternyata memang bandel, dengan menggunakan sistem tinta infus...wow ternyata bertambah tokcer.
Saya awalnya ragu, kenapa, dengan bodynya yang besar dan boros menggunakan tinta, sempat membuat frustasi, print headnya harus diganti kata tehnisi printer ketika dibawa ketempat servis. Harga printheadnya juga lumayan mahal. Pemakaiannya sering aku refil saja. Cut...cut..aku ijeksi tinta. Rupanya karena terlalu sering di suntik malah membuat CanonIX5000 malah tewas (ngak mau jalan).
Hampir setengah tahun CanonIX5000 besemayam dibawah meja kerjaku.
Tanya sana tanya sini ternyata bisa dipasang tinta sistem infus.
Dengan printhead baru ooooo...bertambah oke
Thank buat yg berinovasi menciptakan hal-hal tersebut

Senin, 07 September 2009

Desain Grafis

"Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).

Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Batasan Media

Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.

Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

Prinsip dan unsur desain

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Peralatan desain grafis

Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual.

Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.

Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.

Ada beberapa software yang digunakan dalam desain grafis:

» Desktop publishing
» Adobe Photoshop
» Adobe Illustrator
» Adobe Indesign
» Coreldraw
» GIMP
» Inkscape
» Adobe Freehand
» Adobe image ready

» Webdesign
» Macromedia Dreamweaver
» Microsoft Frontpage
» Notepad
» Adobe Photoshop

» Audiovisual
» Adobe After Effect
» Adobe Premier
» Final Cut
» Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash

» Rendering 3 Dimensi
» 3D StudioMax
» Maya
» AutoCad
» Google SketchUp
» Blender

Senin, 31 Agustus 2009

Seni rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.

Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.


Sejarah umum seni lukis
 

Zaman prasejarah

Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan mereka.

Semua kebudayaan di dunia mengenal seni lukis. Ini disebabkan karena lukisan atau gambar sangat mudah dibuat. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna.

Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.

Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban, nenek moyang manusia semakin mahir membuat bentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara otomatis karya-karya mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi (kisah/cerita) dalam karya-karyanya.

Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini menjadi sangat penting karena juga dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis, imajinasi memegang peranan penting hingga kini.

Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan peradaban manusia. Sistem bahasa, cara bertahan hidup (memulung, berburu dan memasang perangkap, bercocok-tanam), dan kepercayaan (sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang mempengaruhi perkembangan seni lukis. Pengaruh ini terlihat dalam jenis obyek, pencitraan dan narasi di dalamnya. Pada masa-masa ini, seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya sebagai media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulangkisahkan. Saat-saat senggang pada masa prasejarah salah satunya diisi dengan menggambar dan melukis. Cara komunikasi dengan menggunakan gambar pada akhirnya merangsang pembentukan sistem tulisan karena huruf sebenarnya berasal dari simbol-simbol gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukan.

Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.

Seni lukis zaman klasik

Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:
Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama)
Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii),

Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Selain itu, kemampuan manusia untuk menetap secara sempurna telah memberikan kesadaran pentingnya keindahan di dalam perkembangan peradaban.

Seni lukis zaman pertengahan

Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas.

Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus".

Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari benda).

Namun sebagai akibat pemisahan ilmu pengetahuan dari kebudayaan manusia, perkembangan seni pada masa ini mengalami perlambatan hingga dimulainya masa renaissance.

Seni lukis zaman Renaissance

Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ahli sains dan kebudayaan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang.

Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa.

Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki.

Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.

Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:
Tomassi
Donatello
Leonardo da Vinci
Michaelangelo
Raphael

Art Nouveau

Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin.

Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.

Sejarah seni lukis di Indonesia

Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Awalnya pelukis Indonesia lebih sebagai penonton atau asisten, sebab pendidikan kesenian merupakan hal mewah yang sulit dicapai penduduk pribumi. Selain karena harga alat lukis modern yang sulit dicapai penduduk biasa.

Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda.

Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa.

Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama.

Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Para pelukis kemudian beralih kepada potret nyata kehidupan masyarakat kelas bawah dan perjuangan menghadapi penjajah.

Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.

Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda, namun lebih sebagai sarana ekspresi pembuatnya. Keyakinan tersebut masih dipegang hingga saat ini.

Perjalanan seni lukis kita sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.

Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.[rujukan?]

Aliran seni lukis

Surrealisme

Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.

Kubisme

Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.

Romantisme

Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.

Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.

Seni lukis daun

Adalah aliran seni lukis kontemporer, dimana lukisan tersebut menggunakan daun tumbuh-tumbuhan, yang diberi warna atau tanpa pewarna. Seni lukis ini memanfaatkan sampah daun tumbuh-tumbuhan, dimana daun memiliki warna khas dan tidak busuk jika ditangani dengan benar. senidaun.wordpress.com

Aliran lain
Ekspresionisme
Impresionisme
Fauvisme
Neo-Impresionisme
Realisme
Naturalisme
De Stijl

Abstraksi

Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya.

Pelukis terkenal Indonesia
Affandi
Agus Djaya
Barli Sasmitawinata
Basuki Abdullah
Djoko Pekik
Dullah
Ferry Gabriel
Hendra Gunawan
Herry Dim
Jeihan
Kartika Affandi
Lee Man Fong
Mario Blanco
Otto Djaya
Popo Iskandar
Raden Saleh
S. Sudjojono
Srihadi
Sri Warso Wahono
Trubus
 




Dari Wikipedia bahasa Indonesia 

Jumat, 28 Agustus 2009

Pengawet Makanan yang Perlu Anda Tahu

VIVAnews - Sempat merasa resah dengan pengawet makanan yang bisa membahayakan kesehatan? Anda tidak sendirian. Namun, yang perlu Anda tahu tidak semua pengawet makanan berbahaya.

Mengutip dari situs Badan POM, jika pengawet makanan yang telah lolos uji labrotarium ini digunakan sesuai batas yang ditentukan berarti aman kita konsumsi. Bahan pengawet yang aman dikonsumsi, antara lain jenis asam dan garam benzoat, sorbat, dan propionat, belerang dioksida dan sulfit, nitrit dan nitrat, natrium klorida, gula, asam, nisin, natamycin, subtilin, serta antioksidan BHA dan BHT.

Benzoat biasa digunakan untuk mengawetkan minuman ringan dan kecap, serta sari buah, saus tomat, saus sambal, selai dan jeli, manisan, agar, dan makanan lain. Propionat merupakan bahan pengawet untuk roti dan keju olahan. Sorbat biasanya digunakan untuk mengawetkan margarin, pekatan sari buah, dan keju.

Sulfit merupakan bahan pengawet untuk potongan kentang goreng, udang beku, dan pekatan sari nenas. Sedangkan nitrit dapat digunakan sebagai pengawet daging olahan seperti sosis, korned dalam kaleng, atau keju.

Tentu saja, ada bahan tambahan yang dilarang dipakai untuk pangan. Bahan kimia yang dikategorikan sebagai bahan berbahaya dalam pangan, yaitu asam borat, asam salisilat, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium khlorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon, dan formalin.

Namun, yang perlu Anda tahu, jangan sampai lengah saat membeli bahan makanan. Sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini:

- Teliti komposisi gizi apa saja yang terkandung dalam bahan pangan yang tercantum pada labelnya.

- Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Snack, kerupuk, mi, atau es krim berwarna terlalu mencolok kemungkinan ditambahi zat pewarna. Demikian juga dengan warna daging sapi olahan yang warnanya semerah daging segarnya.

- Coba cicipi. Biasanya, lidah kita cukup jeli membedakan yang aman dan tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, sangat gurih dan membuat lidah 'tersengat'.

- Membaui aromanya. Bau apek atau tengik pertanda makanan tersebut sudah rusak/terkontaminasi mikroorganisme.

- Hati-hati, kriteria aman itu bervariasi. Aman buat satu orang belum tentu buat yang lainnya. Bisa saja pada anak tertentu bahan pengawet ini mungkin menimbulkan reaksi alergi.

- Perhatikan, apakah makanan tersebut telah terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Dinas Kesehatan yang bisa dilihat dari label kemasannya.